Sampai detik ini saya masih hidup, masih sehat, aman dari segala bencana, disayang sama keluarga terutama suami, punya anak umur 14 bulan yang menggemaskan, punya calon bayi 8 bulan yang insyaAllah segera lahir, masih bisa melanjutkan studi dengan gratis, masih bisa tidur dengan nyenyak, masih bisa mengakses internet dengan kecepatan tinggi, masih bisa beribadah dengan tenang, masih banyak nikmat-nikmat lain yang saya rasakan yang kalo saya tulis detail satu persatu maka tidak akan sanggup nulisnya. Alhamdulillah. Saya harus selalu bersyukur dan memperbaharui rasa syukur saya. Kadang saya sering lupa bersyukur hanya karena hal-hal sepele. Tidak ada uanglah, hanya makan dengan telur lah, ditagihin utang terus lah, hahaha….emang sih ujung-ujungnya masalah uang. Tapi saya insyaAllah masih ada asa, karena ada janji yang tertulis bahwa kepastian uang akan masuk ke rekening saya, walau saya tidak tahu kapan kepastiannya. Sehingga pada hakikatnya semua masalah sepele tadi adalah hanya masalah menunggu waktu. Membaca surat Ibrahim ayat 34 saya jadi tersentak, gimana enggak coba, saya yang sudah diberi nikmat yang sangat banyak, dikabulkan banyak doa dari deretan-deretan doa saya sehingga sebenarnya kalo mau disebut nikmat Allah sampai mulut saya berbusa-busa pun, belum selesai deh nyebutnya.
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
(Ibrahim:34)
Malu saya kalo harus bersedih dan tidak bersyukur hanya karena hal sepele tadi. Di indonesia, saudara-saudara saya sedang dalam kondisi kritis menghadapi akibat pasca gempa dan tsunami, was-was dengan keadaan gunung yang entah kapan memuntahkan isinya, dan tidak bisa tidur nyaman karena banjir melanda. Ya Allah, hamba mohon ampun bila terbersit dalam diri hamba rasa tidak bersyukur.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.
(Ibrahim ayat 7)
Ya Allah, Astagfirullah alazim, ingat lo “azab sangat pedih”. Tidak main-main akibat yang ditimbulkan bila sampai kita tidak bersyukur. Bukankah dalam hadist Rasullullah pernah berucap:
Dari Suhaib r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, ‘Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian tidak akan terdapat kecuali pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kabahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebuat merupakan yang terbaik untuknya. Dan jia ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya. (HR. Muslim)
Alhamdulillahirabbi’alamin…Alhamdulillahirabbi’alamin…Alhamdulillahirabbi’alamin…
Harus setiap saat bersyukur, karena syukur adalah bagian dari tauhid dan bersyukur itu menyehatkan.
Lo kok menyehatkan? Coba aja deh diingat-ingat, kalo kita berkeluh kesah, hati jadi ga enak dan sedih, dunia jadi serasa hitam putih dan tidak berwarna…..otak pun tidak bisa bekerja maksimal. Sebaliknya, kalo kita bersyukur, hati jadi bahagia, dunia terasa indah, menjadi optimis menggapai cita-cita…dan hidup terasa jadi ringan.
Bismillah..semoga bisa terus beryukur, dan dikarunia keluarga dan anak keturunan yang pandai bersyukur…amiin.
-ummu fatih-
nb: eh pas searching internet ternyata dapat link ini tentang penelitian manfaat bersyukur….wah….^^
http://sabarsyukur.blogspot.com/2009/04/temuan-ilmiah-modern-syukur-menambah.html